Kamis, 17 Mei 2012

Laporan Pengujian makanan


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PENGUJIAN BAHAN MAKANAN


KATA PENGANTAR
           
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya sehingga laporan hasil praktikum biologi ini dapat terselesaikan. Proses praktikum dan penyusunan laporan hasil praktikum biologi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wiwin Sri Rahmawati, S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah membimbing dalam proses praktikum biologi serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan hasil biologi ini.
Akhir kata, semoga laporan hasil praktikum biologi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa laporan hasil praktikum biologi ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan laporan hasil praktikum biologi ini.
           
Bantul,   Januari 2012 


Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Makanan yang kita konsumsi harus mengandung unsur atau zat makanan berupa karbohidrat, protein, dan lemak serta mineral dan vitamin. Unsur atau zat makanan ini diperlukan tubuh untuk pertumbuhan, kesehatan dan energy. Untuk mengetahui ada atau tidaknya zat makanan tersebut makanan yang kita konsumsi perlu dianalisis secara kualitatif dengan reagen-reagen tertentu.
Karena itulah kami akan menguji kandungan karbohidrat, protein, amilum dan lemak pada bahan makanan tertentu.

B.     Rumusan Masalah

1.        Bahan makanan apa sajakah yang mengandung amilum setelah ditetesi dengan reagen benedict dan dipanaskan?
2.        Bahan makanan apa sajakah yang mengandung karbohidrat setelah ditetesi dengan reagen lugol?
3.        Bahan makanan apa sajakah yang mengandung protein setelah ditetesi dengan reagen biuret?
4.        Bahan makanan apa sajakah yang mengandung lemak setelah diteteskan pada kertas buram?

C.    Tujuan Penelitian

1.      Untuk mengetahui bahan makanan apa sajakah yang mengandung amilum setelah ditetesi dengan reagen benedict dan dipanaskan.
2.      Untuk mengetahui bahan makanan apa sajakah yang mengandung karbohidrat setelah ditetesi dengan reagen lugol.
3.      Untuk mengetahui bahan makanan apa sajakah yang mengandung protein setelah ditetesi dengan reagen biuret.
4.      Untuk mengetahui bahan makanan apa sajakah yang mengandung lemak setelah diteteskan pada kertas buram.

D.    Manfaat penelitian

1.      Untuk menambah wawasan siswa mengenai kandungan zat pada makanan.
2.      Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap kandungan zat makanan.


 \
BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Kajian Pustaka

Kebutuhan makan harus dilakukan dengan memperhatikan kandungan yang terdapat dalam makanan. Makan sembarang makanan justru dapat mendekatkan kita dengan penyakit, dan sekaligus menghantarkan kita dengan kematian.
Kandungan gizi yang terdapat dalam makanan setidaknya dikelompokkan dalam 6 kelompok, yaitu :
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energy utama bagi tubuh. Terdapat 2 jenis karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks dan karbihidrat sederhana. Karbohidrat kompleks terdiri dari polisakarida (pati, dekstrin, glikogen) dan serat. Serat sebenarnya merupakan jenis lain dari karbohidrat dan tidak dinamakan gizi karena tidak dicerna dan diserap oleh tubuh. Namun serat ini berperan cukup penting bagi kesehatan, terutama untuk membantu proses pencernaan dan memberikan perlindungan terhadap sejumlah jenis penyakit. Sedangkan karbohidrat sederhana terdiri dari monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa, pentose), disakarida (sukrosa, maltose, laktosa, trebalosa), gula alcohol (sorbitol, manitol, inositol), dan oligosakarida (rafinosa, stakiosa, verbaskosa, fruktan).
Lemak
Lemak juga menghasilkan energy bagi tubuh. Lemak juga berfungsi sebagai alat transportasi zat gizi lainnya. Lemak dari dari asam lemak, baik yang bersifat jenuh maupun tidak jenuh. Tubuh kita tidak dapat membuat semua jenis asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga membutuhkan masukan dari makanan. Lemak jenuh terdapat pada jenis makanan hewani. Namun makanan yang tinggi lemak jenuhnya dapat menyebabkan penyakit kanker, jantung dan stroke. Sedangkan asam lemak tidak jenuh banyak terdapat pada makanan nabati, dan berfungsi sebagai komponen sel-sel syaraf, membran sel, dan untuk melindungi dari sejumlah jenis penyakit kronis, seperti jantung dan kanker.



Protein
Protein berperan cukup vital sebagai bahan baku pembentuk sel dan jaringan tubuh. Protein juga berfungsi dalam proses pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan. Protein ini terdiri dari beberapa asam amino yang bekerja layaknya balok-balok bangunan yang membangun dan menjaga kokohnya jaringan tubuh. Protein dapat diubah menjadi energy bila tubuh kekurangan karbohidrat dan lemak. Apabila sudah berubah fungsi, maka kesediaan protein harus disuplai melalui makanan dalam bentuk asam amino esensial. Namun asam amino esensial tidak terdapat dalam satu jensi makanan, sehingga perlu didukung oleh jenis makanan lainnya agar kebutuhan asam amini dalam tubuh dapat terus terpenuhi secara lengkap.

Vitamin
Vitamin berperan sebagai pemicu dan pengatur berbagai proses dalam tubuh, terutama untuk mengawali reaksi kimia dalam sel-sel tubuh. Karena itu vitamin merupakan zat yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil. Masing-masing vitamin memainkan peran spesifik yang berbeda-beda, sehingga setiap jenis vitamin tidak dapat menggantikan fungsi vitamin lainnya.
Mineral
Mineral juga berperan sebagai pemicu setiap proses dalam tubuh dan memelihara fungsi sel, jaringan, maupun organ tubuh secara menyeluruh. Tubuh kita membutuhkan mineral dalam jumlah berbeda-beda. Ada yang harus terpenuhi dalam jumlah besar atau lebih besar dari 100 mg per hari, ada pula mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit seperti vitamin.
Air
Air dalam tubuh berperan untuk menghantarkan zat ke dalam sel serta membawa pergi limbah atau sampah yang dihasilkan setiap proses dalam tubuh. Air juga berperan menjaga dan mengatur suhu tubuh agar tetap normal. Sebanyak 70 persen dari berat tubuh adalah air.
Macam macam Reagen Penguji Kandungan Makanan, cara Reagen Penguji Kandungan Makanan, ilmu kimia-Uji Kandungan Protein, praktikum uji makanan, Uji Kandungan Bahan Makanan, Praktikum Biologi Uji Kandungan Nutrisi pada Makanan, jenis jenis reaksi Penguji Kandungan Makanan

Karbohidrat:
1.      Uji Mollisch menunjukkan adanya karbohidrat secar umum
2.      Uji Benedict menunjukkan adanya gula pereduksi.
3.      Uji Fehling menunjukkan adanya gugus aldehida
4.      Uji Tollens menunjukkan adanya gugus aldehida
Protein
1.      Uji Biuret menunjukkan adanya ikatan peptida
2.      Uji Xantoproteat menunjukkan adanya gugus fenil atau inti benzena
3.      Uji Millon menunjukkan adanya gugus fenol
4.      Uji Belerang menunjukkan adanya belerang dalam protein


B.     Rumusan Hipotesis

Bahan makanan yang mengandung amilum adalah gula dan nasi, bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Sedangkan bahan makanan yang mengandung protein adalah putih telur dan tahu, dan bahan makanan yang mengandung lemak adalah minyak.



BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Alat  dan Bahan

1.          Alat :


a.       Plat
b.      Pipet tetes
c.       Gelas beker
d.      Tabung Reaksi
e.       Rak Tabung Reaksi
f.       Penjepit Tabung
g.      Lampu Spiritus


2.        Bahan :


a.       Larutan tahu   
b.      Larutan nasi   
c.       Larutan gula      
d.      Larutan pisang           
e.       Air jeruk  
f.       Putih telur
g.      Kuning telur
h.      Minyak
i.        Reagen Lugol
j.        Reagen Biuret
k.      Reagen Benedict
l.        Reagen Kertas Buram



B.     Cara Kerja

1.      Uji  Benedict (uji gula karbohidrat monosakarida)
Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu memasukan bahan makanan ke tabung reaksi lalu menetesinya dengan 5 mL reagen benedict. Langkah berikutnya adalah memanaskan tabung di atas lampu spiritus selama 5 menit lalu mendinginkannya. Setelah itu, mengamati perubahan yang terjadi di dalam tabung. Bila dalam makanan terdapat karbohidrat atau gula, maka larutan akan berwana kuning kehijauan dan terbentuk endapan merah bata. Lalu mencatat jenis makanan  yang menunjukkan perubahan dengan uji ini.
2.      Uji Iod (uji tepung karbohidrat monosakarida)
Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu memasukan bahan makanan ke plat tetes lalu menetesinya dengan 3 tetes reagen lugol. Bila larutan warna berubah menjadi hitam atau kebiruan , maka bahan makanan yang diuji mengandung karbohidrat

3.      Uji biuret (protein)
Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu memasukan bahan makanan ke plat tetes lalu menetesinya dengan 3 tetes reagen biuret. Bila larutan warna berubah menjadi ungu, maka bahan makanan yang diuji mengandung protein.
4.      Uji Lemak
Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu meneteskan beberapa tetes bahan makanan pada pada kertas buram lalu mengeringkannya di atas lampu spiritus. Bila setelah kering bahan makanan meninggalkan noda transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.


BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

A.    Data Pengamatan

No.
Jenis Makanan
Nama Reagen
Benedict
Lugol
Biuret
Kertas
1.
Tahu
Abu-abu
Kuning pekat
Ungu bening
Tidak transparan
2.
Nasi
Putih (endapan merah bata)
Hitam
Biru
Tidak transparan
3.
Gula
Kuning kehijauan
Coklat
Hijau kebiruan
Tidak transparan
4.
Pisang
Coklat
Hitam
Kuning kecoklatan
Tidak transparan
5.
Jeruk
Hijau kekuningan
Hijau
Kuning
Tidak transparan
6.
Putih Telur
Coklat
Bening
Ungu
Transparan
7.
Kuning Telur
Kuning
Kuning
Coklat kehitaman
Tidak transparan
8.
Minyak
Hijau Kebiruan
Orange kemerahan
Hijau kebiruan
Transparan

B.     Pembahasan

Bahan makanan yang mengandung amilum atau gula akan berubah warna dari warna asalnya menjadi kuning kehijauan atau mempunyai endapan merah bata setelah ditetesi reagen benedict dan dipanaskan selama 5 menit. Dari bahan makanan yang diuji, bahan makanan yang mempunyai perubahan warna menjadi kuning kahijauan atau mempunyai endapan merah bata adalah larutan nasi dan larutan gula. Hal ini menunjukkan bahwa nasi dan gula adalah bahan makanan yang mengandung amilum.

Bahan makanan yang mengandung karbohidrat akan berubah warna dari warna asalnya menjadi hitam atau kebiruan setelah ditetesi dengan reagen lugol. Dari bahan makanan yang diuji, bahan makanan yang mempunyai perubahan warna menjadi hitam atau kebiruan adalah larutan nasi dan pisang. Hal ini menunjukkan bahwa nasi dan pisang adalah bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
Bahan makanan yang mengandung protein akan berubah warna dari warna asalnya menjadi ungu setelah ditetesi dengan reagen biuret. Dari bahan makanan yang diuji, bahan makanan yang mempunyai perubahan warna menjadi ungu adalah larutan tahu dan putih telur. Hal ini menunjukkan bahwa tahu dan putih telur adalah bahan makanan yang mengandung protein.
Bahan makanan yang mengandung lemak akan membuat kertas buram menjadi transparan. Dari bahan makanan yang diuji, bahan makanan yang membuat kertas buram menjadi transparan adalah putih telur dan  minyak. Hal ini menunjukkan bahwa putih telur dan minyak adalah bahan makanan yang mengandung lemak.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

Dari praktikum yang telah kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.      Bahan makanan yang mengandung amilum adalah nasi dan gula.
2.      Bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi dan pisang.
3.      Bahan makanan yang mengandung protein adalah tahu dan putih telur.
4.      Bahan makanan yang mengandung lemak adalah putih telur dan minyak.

B.     Saran

1.      Berhati-hati dalam menggunakan tabung reaksi dan lampu spiritus ketika memanaskan bahan makanan yang dicampur dengan reagen benedict.
2.      Berhati-hati dalam meneteskan bahan makanan ke dalam plat tetes supaya tidak melebihi cekungan, karena jika bahan makanan melebihi cekungan maka bahan makanan akan bercampur dengan bahan lainnya.
3.      Untuk pengujian lemak, kertas buram harus benar-benar kering sebelum diamati, supaya hasilnya lebih akurat.

 \

DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar